Artikel
dari Koran “Game untuk Pendidikan, Indonesia Jangan Tertinggal”
Game sebagai sebuah
media saat ini telah diimplementasikan di beberapa bidang, termasuk pendidikan.
Implementasi game dalam pendidikan dikatakan mampu menawarkan metode belajar
yang inovatif dan efektif. Didukung dengan konten dan penyampaian yang tepat,
bukan tidak mungkin game untuk pendidikan (edugame) kemudian menjadi metode
pembelajaran di masa depan.
Bukti dari contoh
implementasi game dalam pendidikan ini yang menjadi pembahasan utama dari Ivan
Boo, Secretary dan pendiri dari Serious Games Association (Singapore). Dalam
Serious Games Conference 2014 di Korea Selatan, Ivan Boo memberikan presentasi terkait
kompetisi internasional serious game Aqua Republica, berjudul The Eco
Challenge.
Mampukah Siswa Belajar Lewat Game?
Aqua Republica, game
yang dikompetisikan dalam The Eco Challenge, adalah sebuah game yang didesain
khusus untuk memberikan pengetahuan terkait pentingnya pengelolaan sumber daya
air. Game ini didukung penuh oleh UNEP-DHI, sebuah badan internasional di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang fokus pada sektor air
dan lingkungan. Kompetisi inipun telah menjadi program resmi dari UNESCO.
Tahun 2014 merupakan
tahun kedua pelaksanaan kompetisi ini dan terjadi peningkatan besar dari jumlah
peserta serta negara yang berpartisipasi. Ivan menjelaskan bahwa tantangan
terbesar adalah mengajak para guru untuk mengikutsertakan anak didiknya untuk
mengikuti kompetisi ini. Perspektif negatif terhadap game yang dimiliki guru
dan orang tua di banyak negara masih sangat tinggi. Namun demikian ada
optimisme besar hal tersebut akan lebih baik karena guru dan siswa yang
berpartisipasi pada kompetisi tahun ini umumnya tertarik untuk kembali berpartisipasi
pada tahun berikutnya.
Hal lain yang juga
menarik adalah konsep penyelenggaraan yang tidak membebani para guru. Para guru
tidak perlu ikut menjelaskan keseluruhan game pada murid-muridnya dan hanya
berperan sebagai fasilitator. Hal ini menjadi penting karena kemudian guru bisa
melihat potensi game untuk bisa membantu mereka menjalankan perannya dengan
optimal. Pemenang kompetisi The Eco Challenge tahun ini adalah siswa dari Hong Kong. Selain hadiah uang tunai dan tropi, mereka juga
diundang dan difasilitasi untuk hadir di acara Serious Games Conference Korea
2014. Di kesempatan terpisah, secara khusus Ivan juga mengkonfirmasi bahwa
untuk 2015 kompetisi internasional serious game Aqua Republica, The Eco Challenge
akan dihadirkan di Indonesia dan menyatakan
Segitiga.Net menjadi official organizer dari acara
tersebut.
1.
Tentukan topik teks dan tujuan penulisan teks tersebut!
Jawab :
- - Topik : “Game untuk Pendidikan,
Indonesia Jangan Tertinggal”
-
Tujuan : Mengimplementasikan game dalam pendidikan mampu menawarkan metode
belajar yang inovatif dan efektif. Didukung dengan konten dan penyampaian yang
tepat, agar dapat menjadi metode pembelajaran di masa depan.
2.
Jelaskan pendapat kalian tentang teks tersebut apakah teks tersebut bentuk
narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi atau persuasi? Berikan alasannya!
Jawab
:
Menurut
pendapat saya berdasarkan artikel yang saya baca, artikel tersebut termasuk
dalam bentuk teks eksposisi karena artikel ini memaparkan informasi dengan
tujuan agar pembaca mendapat wawasan.
3.
Berdasarkan formula penyusunan kalimat berikut :
1.S1
+ P1 (+O/Pel) (+Ket)
2.S1 + P1 + konjungsi + S2 + P2
3.S1
+ P1
4.
Konjungsi + S2 + P2
Pilih kalimat dalam teks tersebut (5
kalimat) dan analisis kalimat tersebut dengan formula yang sesuai.
Jawab :
- S1 + P1
(+O/Pel) (+Ket) : Bukti dari contoh implementasi game
dalam pendidikan ini yang menjadi pembahasan utama dari Ivan Boo, Secretary dan
pendiri dari Serious Games Association (Singapore).
- S1 + P1 + konjungsi + S2 + P2 : Aqua
Republica, game yang dikompetisikan dalam The Eco Challenge, adalah sebuah game
yang didesain khusus untuk memberikan pengetahuan terkait pentingnya
pengelolaan sumber daya air.
- S1 + P1
: Game
ini didukung penuh oleh UNEP-DHI
-
Konjungsi + S2 + P2 : Kompetisi inipun telah menjadi program
resmi dari UNESCO.
-
S1 + P1 + konjungsi + S2 + P2 : Didukung
dengan konten dan penyampaian yang tepat, bukan tidak mungkin game untuk
pendidikan (edugame) kemudian menjadi metode pembelajaran di masa depan.
4.
Berdasarkan teks diatas, cari dan
temukan kalimat yang mempunyai:
1. Hubungan koordinatif
2. Hubungan korelatif
3.
Hubungan subordinat
Jawab :
-
Hubungan koordinatif :
Tahun
2014 merupakan tahun kedua pelaksanaan kompetisi ini dan terjadi peningkatan besar dari jumlah peserta serta negara yang
berpartisipasi.
- Hubungan korelatif :
Namun
demikian ada optimisme besar hal tersebut akan lebih baik karena guru dan siswa
yang berpartisipasi pada kompetisi tahun ini umumnya tertarik untuk kembali
berpartisipasi pada tahun berikutnya.
- Hubungan subordinat :
Hal
ini menjadi penting karena kemudian
guru bisa melihat potensi game untuk bisa membantu mereka menjalankan perannya
dengan optimal.
Sumber
: